Di tempatku istilah cape kurang begitu populer. Orang2 malah menyebut dengan nama lombok. Entah orang laen nyebutnya apa..yang jelas ini merupakan bahan dasar masakan kesukaan saya..:)
Setelah bertahun2 dah biasa makan dengan sambal, sekarang klo makan yang ga pedes...rasanya ada yang kurang. Dulu klo makan bakso..biasanya tak campur dengan sambel yang banyak sehingga tiap sendokan terasa puedes banget plus panasnya bikin ga tahan. Pas makan emang ngos2as..tp abis makan..efek enaknya baru kerasa. Efeknya hampir persis ama abis lari. keringat yang keluar pas makan..mulai mengering dan rasanya dingin2 gimana gitu..pas banget buat yang lagi sakit flu, sakit kepala dan gejala tidak semangat laennya. Enak tho ga usah lari2..tp kerasa abis lari dengan makan pedes :p.
Yang cukup mengejutkan..dan ini aku baru tau..ternyata cabe itu mengandung banyak vitamin C mengalahkan dominasi jeruk, mangga dsb.
Di luar dugaan kita, cabai sesungguhnya merupakan bahan makanan kaya gizi. Cabai rawit banyak mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A), mengalahkan buah-buahan populer seperti mangga, nanas, pepaya, semangka. Bahkan kadar mineralnya, terutama kalsium dan fosfor, mengungguli ikan segar. Sementara kandungan vitamin C cabai hijau justru jauh lebih besar daripada vitamin C cabai rawit.
Zat yang membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin, yang tersimpan dalam "urat" putih cabai, tempat melekatnya biji. Karena itu, untuk mengurangi rasa pedasnya, biasanya cabai merah dibuang bijinya berikut uratnya. Nah, senyawa kapsaisin inilah yang membuat cabai bikin ketagihan sekaligus berkhasiat obat.
Kalau kita terbiasa makan pedas, kurang nafsu rasanya jika tak ada sambal atau cabai. Jangan heran, karena kapsaisin cabai memang bersifat stomakik, yakni dapat meningkatkan nafsu makan. Belum lagi kemampuannya merangsang produksi hormon endorfin, yang mampu membangkitkan sensasi kenikmatan.Makanya..makan sambel/cabe yang banyak biar tambah sehat :). tp terlalu banyak juga ga baek..ntar ususnya meledak kepanasan :(.
http://www.sedap-sekejap.com/artikel/2001/edisi3/files/sehat.htm
No comments:
Post a Comment