Berita terbaru dari TNI AL menyebutkan bahwa saat ini TNI AL akan berupaya membeli 4 kapal perang
bekas tipe korvet di belanda si mantan penjajah. Kapal yang nantinya diberi nama KRI pangeran Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366 sedangkan 2 kapal lainnya jenis LPD (Landing Platform Dock) sedang dibangun di korea selatan.Denga penambahan 4 kapal tsb. rekapitulasi jumlah kapal hingga saat ini yang berjumlah 120 kapal yang terdiri dari 8 KRI dalam status konservasi, proses penghapusan, dan cadangan
alias padha bobrok; 4 kapal baru tadi; Sisanya, 108 KRI, dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan [1] :
1)Kekuatan Pemukul (Striking Force) terdiri dari 14 KRI
1. 2 kapal selam kelas Cakra.dulu yang 1 bobrok entah sekarang
2. 3 perusak kawal rudal (PKR) kelas Fatahillah
3. 1 perusak kawal rudal (PKR) kelas Ki Hajar Dewantara
4. 4 kapal cepat roket (KCR) kelas Mandau.
5. 2 kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak.
6. 2 buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat.
2)Kekuatan Patroli (Patrolling Force) berjumlah 46 KRI
3)Kekuatan Pendukung (Supporting Force) berjumlah 48 KRI
1. 8 angkut tank (AT) kelas Teluk Langsa
2. 4 angkut tank (AT) kelas Teluk Semangka
3. 2 angkut tank (AT) kelas Teluk Banten
4. 8 angkut tank (AT) Kelas Frosch
5. 1 markas (MA) kelas Multatuli
6. 6 penyapu ranjau (PR) kelas kondor
7. 5 bantuan cair minyak (BCM)
8. 1 bengkel apung (BA) kelas Jayawijaya
9. 3 bantu tunda (BTD)
10. 3 bantu umum (BU)
11. 1 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Kambani
12. 3 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Pulau Rondo
13. 1 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Dewa Kembar
14. 2 kapal latih.
Dari segi jumlah memang bukan angka yang kecil. Tapi untuk mengamankan garis pantai yang panjangnya 81.000 Km²[2] apakah sejumlah kapal tersebut lebih dari cukup?? Untuk lebih mudahnya mari kita lihat data pencurian ikan oleh nelayan asing oleh departemen Kelautan & Perikanan. Dalam kurun waktu 4 tahun, kerugian negara akibat illegal fishing diperkirakan berkurang dan bisa juga bertambah menjadi US$1 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai kerugian US$ 2.5 - 4 miliar atau sekitar Rp 40 trilyun yang bisa buat beli krupuk untuk 7 turunan. Dan juga ada 7000 an kapal asing yang berhasil diusir dan ribuan lagi yang gagal diusir[3]. Fakta lain adalah maraknya pencurian harta karun di perairan kita oleh kapal2 asing. Seperti kapal Restless M dan Swissco Marine 9 yang berhasil ditahan TNI AL karena mengambil sekitar 12.000 keping keramik dari masa Dinasti Qing di perairan selat Gelasa, Bangka. Ada juga kapal nelayan Doa Ibu mengakut 10.000 keping keramik dari lokasi yang sama
dan banyak lagi yang tidak ketahuan[4]. Dan kejadian yang sejenis masih banyak lagi dan total kerugian yang sangat besar.
Mari berharap dengan penambahan 4 kapal baru tadi bisa meningkatkan kemampuan kerja TNI Angkatan Laut dalam mengamankan laut kita dan tentunya mengurangi jumlah kerugian karena illegal fishing.
*yang pernah naik kapal TNL AL Teluk Sampit 515 semarang - surabaya pp 2 x 24 jam non-stop ketika wisata bahari semasa sma.
references :
[1]http://id.wikipedia.org
[2]http://www.walhi.or.id
[3]http://www.tempointeraktif.com/
[4]http://www.kompas.com/
Monday, May 28, 2007
Kapal baru TNI AL
Posted by
~||* Abay.Kun
at
9:03 PM
Labels: sekilas info
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
Mengerikan ya Indonesia....
Dicek di Wikipedia dulu punya 13 kapal selam. Koq sekarang tinggal 2 ya? itupun udah nggak yakin kalo udah nyelem bisa timbul lagi, huahuahua.....
apa??13?? hehe. itu mah tahun 3000an kayaknya =P. dari dulu bukannya 2 ya. soalya klo 13 ga mungkin. ga mungkin donk dijual ke negera lain trus jadi 2. lha wong itu belinya juga dah bekas..jelek pula. ^_^
bner kok bro, dulu ada 13
termasuk seri2 pasopati (cmiiw)
yg tersisa cman 2
hoho..berarti yang 11 sekarang jadi monumen donk. kayak monkasel-monumen kapal selam. ato dah dipreteli buat tambal sulam kapal yang masi idup
Post a Comment