Sunday, June 22, 2008

PT. Wafer Rasa Chocolate [1]

Industri elektronik berkembang pesat sejak transistor ditemukan. Dan sejak itu pula, PT. Wafer Rasa Chocolate mulai bermunculan. Di singapore sendiri, ada beberapa foundry yang cukup besar dan merupakan cabang dari USA [Micron, IM-Flash], Taiwan [TSMC, UMC], dan juga Perancis [STmicroelectronic]. Seolah tidak mau bengong, pemerintah singapore mendirikan Chartered Semiconductor Manufacturing Pte. Ltd.

Proses pembuatan Wafer Rasa Chocolate ini cukup ribet seperti hal nya ibu2 membuat Wafer Rasa Kari Ayam. Diperlukan peralatan masak yang cukup banyak dan canggih seperti oven, blender, pemanggang, pisau baja dan konco2nya. Belum bahan yang sulit didapetin di pasar tradisional seperti Silicon, oxygen murni, asam sulfat, hidrogen peroxida dll. Keunikan Wafer Rasa Chocolate yang tidak bisa ditemukan dalam pembuatan Wafer Rasa Lain2 adalah pembuatannya harus dilakukan di ruangan tertutup, ber-ac, diterangi lampu2 mercury yang berwarna kuning, dan juga..orang2 di dalamnya harus memakai pakaian seperti ninja berwana putih super bersih walaupun dari debu yang kasat mata. Itu lah clean room..

Seperti halnya membuat roti dengan produksi massal, maka jumlah pekerjanya pun sangat banyak. Ada bagian tukang mandor, planning, process engineer, process integration, failure analysist, dan juga operator yang sering kena sasaran marah boss nya karena the production targets are not met. Dalam meeting antar departement pun, kata2 fuck you..jancuk..sudah menjadi sarapan yang tidak enak namun harus tetep dimakan terutama oleh para operator.

Hasil kerja dari sekian ribu orang, akhirnya tercipta lah wafer2 yang siap untuk dipakai sesuai dengan specification yang diminta oleh customers. Dalam satu lempeng Wafer Rasa Chocolate yang berbentuk bundar terdapat seribu an chip yang siap diolah dengan komponen lain menjadi alat elektronik. Maka tidak mengherankan, harga alat2 elektronik menjadi semakin murah karena kemampuan memproduksi komponen2nya dalam jumlah massal.

Walaupun jumlah pekerja di PT. Wafer Rasa Chocolate yang jumlahnya ribuan, kok cuman ada beberapa orang indonesia ya?? [terutama lulusan langsung dari indonesia]. Padahal, mereka yang dari Filipina, India, dan Vietkong...jumlahnya cukup banyak. Mungkin karena di indonesia tidak ada sekolah yang menyediakan jurusan bagaimana membuat Wafer Rasa Chocolate [adanya Rasa Kari Ayam]..mungkin juga karena kemampuan berbahasa asing [english atau chinese] yang kurang mumpuni dari anak2 negeri terutama cah ndeso [[tuban]] yang baru dapet pelajaran bahasa inggris sejak SMP..

Abay-kun,
PI engineer
Process Integration (PI) department
PT Wafer Rasa Chocolate

No comments: